Sabtu, 20 Februari 2010

8 rules for analyzing Volume

Dear all

Wah diskusi yang sangat bagus dari Pengamat Market dan JSX Trader. Ikut nimbrung ya…

Saya berpendapat volume dan Open Interest menunjukan sebuah pisikologi pasar, dimana hal ini menunjukan partisipasi pelaku pasar untuk sebuah pergerakan harga.

Dalam Analisa Teknikal Price dan Volume tidak bisa dipisahkan. Karena hanya melakukan analisa terhadap harga kadang ditemukan beberapa kerancuan dan kesulitan mengartikan arah pasar. Dengan mengamati pola harga dalam jangka waktu tertentu serta satu persatu candle, maka harga itu akan bercerita pada kita apa yang sedang terjadi di pasar. Tetapi dengan tidak memasuakan volume maka hasil yang didapat rancu dan kadang kala salah.

Volume sendiri seolah-olah pisau bermata dua dalam sebuah pergerakan harga. Kadang pergerakan turun harga dan terjadi peningkatan volume dapat punya arti kuatnya trend turun, tetapi kadang berarti berakhirnya trend turun. Yang menjadi perhatian kita adalah posisi volume dan peningkatan volume itu.

Saya berpendapat menganalisa volume itu dapat menlalui volume pada satu periode tertentu atau volume pada satu hari atau time frame lainnya. Berikut analisa volume karena kita baru saja melewati 08-08-08 maka saya attach kan 8 teknik analisa volume

terima kasih

Hans

Berikut beberapa dari banyaknya teknik analisa volume

1) Volume terhadap trend. Ketika trend naik diikuti trend volume naik, menandakan banyaknya partisipasi pelaku pasar dalam kenaikan harga. Ini menandakan Demand yang membesar sedang Supply terbatas sehingga harga naik. Dan karena antusias para pembeli maka kenaikan dan volume membesar. Hal sama juga terjadi di trend turun.

2) Volume terhadap pola. Volume juga dapat digunakan menganalisa sebuah pola yang terjadi. Ketika sebuah pola terbentuk, maka peningkatan dan penurunan volume pada puncak-puncak dan atau lembah-lembah pola menjadi konfirmasi validitas sebuah pola.

3) Volume pada breakout pola. Volume juga digunakan untuk mengkonfirmasi akurasi breakout pada sebuah pola. Ketika breakout baik naik/turun bila diikuti peningkatan volume menandakan akurasi breakout tersebut. Bila sebuah breakout tidak diikuti volume maka kita perlu berhati-hati mengikuti atau berpartisipasi dalam breakout tersebut.

4) Volume dan reversal pada trend. Ketika harga bergerak dalam sebuah trend tetapi terjadi penurunan trend volume maka menandakan kemungkinan terjadinya reversal atau pembalikan pada pola yang sedang terjadi. Yang perlu kita perhatikan adalah puncak-puncak atau lembah pada harga dibandingkan puncak-puncak pada volume.

5) Volume dan panic selling. Ketika harga bergerak dalam trend turun dan terjadi peningkatan volume yang besar, kadang kala menjadi tanda reversal karena telah terjadi panic selling. Setelah penurunan yang besar itu harga segera berbalik arah untuk naik.

6) dan Bullish signal. Ketika harga bergerak turun membentuk double bottoms atau triple bottoms. Yang perlu diperhatikan adalah volume pada bottoms pertama lebih besar dari volume pada bottoms ke dua dan berikutnya. Hal ini menandakan kemungkinan reversal.

7) Volume dan puncak trend. Ketika harga bergerak dalam trend naik dan pada suatu titik trend harga itu melambat tetapi disisi lain terjadi peningkatan volume, maka hal ini menandakan indikasi puncak pada trend harga yang terjadi. Hal sama juga terjadi pada saat kita menganalisa bottoms sebuah trend.

8) Volume pada pola sideways. Pada saat harga bergerak dalam trend turun, kemudian harga mulai stabil atau sideways. Bila terjadi peningkatan volume pada pola sideways di dasar trend turun menandakan kemungkinan akan terjadi trend naik.

Delapan teknik analisa Volume yang di attach Pak Hans layak untuk di save for future reference…, banyak pertanyaan kepada saya tentang volume berkaitan dengan teknik perbandaran yg suka memanipulasi volume. Secara ringkas kira-kira berikut padangan saya;

Banyak yang meyakini volume dapat di ‘ciptakan’ sehingga validitasnya meragukan dan bisa dipakai untuk ‘MENJEBAK, Saya katakan YES.., ya bisa menjebak jika kita hanya melihat besar & kecil volumenya saja…, Akan tetapi Esensi dari Volume Analysis adalah mengukur Supply & Demand, bukan sekedar melihat besar kecilnya saja…, jangan lupa bahwa Bandar/FM/Big Money/Retailer dll. adalah bagian dari Supply & Demand itu sendiri, oleh karenanya tentu tetap bisa diukur.

As a matter of fact, perkembangan yang terjadi dalam Volume Study adalah untuk MENDETEKSI pergerakan para Big Player…, Karena sizenya yg besar, sulit bagi mereka untuk tidak meninggalkan Foot Print…, Volume Study dapat memberikan CLUE aktivitas apa yg sedang mereka lakukan dan clue tersebut sangat VALUABLE bagi seorang Trader…, Why? Karena meskipun keputusan mereka BELUM TENTU BENAR, namum bagi seorang trader YOUR BEST BET dalam melakukan trading activity adalah follow the Big Player.

Karenanya saya tetap meyakini Volume Analysis tetap dapat bekerja dengan baik pada suatu saham atau index, regardless di bandarin atau tidak, yang terpenting saham tsb cukup likuid.

https://fxind.cabinet.fxopen.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GRATIS!! MINING BITCOIN