Selasa, 16 Maret 2010

Bandara Ngurah Rai Kembali Sibuk

Bandara Ngurah Rai Kembali Sibuk
Liputan 6
Liputan 6 - Rabu, 17 Maret


Denpasar: Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (17/3), kembali beroperasi setelah selama 24 jam terakhir terhenti sementara untuk menghormati Hari Suci Penyepian 1932 Saka. Sejak pagi tadi, seluruh pegawai yang bergiat di lingkungan bandara internasional tersebut mulai bekerja kembali [baca: Sunyi dan Hening Selimuti Bali].

"Tepat pukul 06.00 Wita tadi operasionalisasi aktivitas penerbangan sudah terjadi lagi. Semuanya normal, kecuali ada penundaan sebentar pada keberangkatan pertama dari jadwal karena saat Nyepi, semua orang baru boleh keluar pada pukul 05.00 Wita tadi," kata Dimyati, Asisten Manajer Hubungan Masyarakat dan Hukum PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai.

Di seluruh lingkungan bandara, toko-toko, warung, perkantoran, ataupun kantor perwakilan penerbangan mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa. Para calon pemakai jasa penerbangan mulai berdatangan sejak pukul 06.00 Wita, menunggu kesiapan pemberangkatan di ruang tunggu. Sementara, para pilot dan awak kabin juga tengah mempersiapkan pesawat terbang yang akan lepas landas.

Di terminal keberangkatan internasional, beberapa rombongan wisatawan mancanegara juga sudah menapaki koridor ruang tunggu terminal itu sejak pagi. Para petugas keamanan juga telah siap di pintu masuk untuk memeriksa tiket yang dimiliki para wisatawan itu. "Hingga pukul 06.00 WITA tadi, tidak ada laporan permintaan pendaratan darurat kepada kami. Jika memang ada, kami siap dalam waktu singkat memenuhi permintaan itu karena semua personel di tiap bagian berada di tempat selama Nyepi kemarin," kata Dimyati [baca: Pengamanan Bandara Ngurah Rai Tetap Maksimal].(ANS/Ant)

44 Tahun Hilang, Ditemukan di Kalimantan

44 Tahun Hilang, Ditemukan di Kalimantan
VIVAnews
By Pipiet Tri Noorastuti - Rabu, 17 Maret


[Kenneth Hudson (atas), Robert Moncrieff (bawah)] Kenneth Hudson (atas), Robert Moncrieff (bawah)

Jasad dua tentara Australia, yang dinyatakan hilang selama 44 tahun terakhir, baru saja ditemukan di kawasan Kalimantan Barat. Mereka raib saat bertugas di pedalaman Indonesia pada 1966 silam.

Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mengatakan, penemuan itu tak luput dari campur tangan militer Indonesia. "Sekarang sudah positif teridentifikasi," ujarnya seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa, 16 Maret 2010.

Dua tentara yang tergabung dalam pasukan elit Special Air Service Regiment (SASR) itu adalah Letnan Ken Hudson dan Private Bob Moncrieff. Keduanya terpisah dari pasukan saat menyeberang Sungai Sekayam, Kalimantan, pada 21 Maret 1966.

Seketika, tim pencarian sudah melakukan tugasnya, namun tak berhasil. Baru pada 2008, militer Australia kembali menjalankan misi pencarian dengan menggandeng Kopasus.

Titik terang muncul setelah mengumpulkan informasi dari tetua suku Dayak yang berdiam di kawasan itu. Jasad dua tentara itu ternyata telah dikebumikan di sebuah kawasan terpencil yang hanya dapat dijangkau dengan kano.

Pengiriman pasukan elit SASR kala itu dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia yang berlangsung selama tahun 1962-1966. Sebanyak 23 anggota militer tewas dalam tugas itu.

GRATIS!! MINING BITCOIN