Introduction
Volume merupakan kajian terpenting setelah harga. Volume dalam teknikal analisis mencerminkan “kebenaran” suatu trend. Apakah trend yang sedang terjadi sehat atau tidak, volume merupakan salah satu indikator penentunya.
Jika market bergerak, baik itu bullish maupun bearish, maka kekuatan pergerakan trend tersebut sangat bergantung pada volume yang ada pada suatu periode tertentu. Dengan memonitor dan memperhatikan pergerakan volume kita dapat menangkap peluang ketika ketika harga sedang bergerak dengan cepat.
Pergerakan yang sangat penting tersebut biasanya terjadi dalam bentuk “spike” atau terjadi dalam waktu yang singkat, dan biasanya diikutin peningkatan volume dibanding ketika market sedang bergerak dalam kondisi normal.
volume dapat membantu kita untuk mepersiapkan diri sebelum terjadi breakout harga dengan melakukan identifikasi range katika harga sedang bergerak dalam kondisi flat atau sideways.
menunjukkan adanya "high" volume ketika harga bergerak dalam trend dan kondisi volume ketika harga bergerak "sideways"
Dalam gambar diatas ketika harga dalam range volume cenderung kecil, dan ketika harga breakout dari range maka terjadi “high” volume.
Importance
Volume adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika banyak terjadi transaksi dalam satu periode perdagangan, karena hal tersebut dapat menunjukkan seberapa banyak pembeli dan penjual yang sedang bertransaksi dalam satu harga tertentu. Dalam konsep trend semakin banyak partisipan dalam market dalam suatu rentang trend tertentu maka trend tersebut dapat dikatakan trend yang sehat, kesepakatan antara pembeli dan penjual ketika terjadi trend atau pergerakan harga mutlak diperlukan.
Tanpa adanya partisipan yang cukup ketiha harga sedang bergerak maka bisa diartikan bahwa banyak orang yang berminat terhadap harga yang sedang bergerak. Semakin banyak peminat/partisipan maka hal itu menjukkan bahwa kenaikan atau penurunan harga yang terjadi didukung oleh sebagian besar partisipan. Jika volume yang terjadi adalah kecil maka hal tersebut menjukkan bahwa peminat/partisipan pada harga itu sangat sedikit, atau dapat dikatakan harga tersebut tidak disetujui oleh sebagian besar pelaku market.
Fact About Volume
- Volume harus diigunakan sebagai bukti nyata dari sebuah trend bukan sebagai bukti utama.
- Volume dapat digunakanuntuk mengkonfirmasi perubahan harga. Ketika sebuah trend terjadi dan tidak ada volume dalam pergerakan tersebut maka itu dapat diartikan trend yang terjadi sangat lemah atau tidak ada komitmen dalam trend tersebut (Jumlah partisipan sedikit).
- Jika terdapat volume yang kuat ketika sebuah trend terjadi, hal tersebut berarti bahwa perubahan harga yang terjadi disepakati oleh sebagian besar pelaku market. Pergerakan harga yang diikuti dengan pergerakan volume dapat mengindikasikan pergerakan harga sesudahnya.
Who is in control?
Bullish market adalah kondisi dimana banyak orang yang membeli daripada menjual dalam hal ini pembeli lebih dominan. Jika sebagian besar pembeli merubah posisi menjadi penjual otomatis harga akan jatuh, ketika harga jatuh sebagian besar orang yang memiliki posisi Long/beli di dalam market akan merubah posisinya menjadi penjual untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi, Hal ini sering disebut dengan snowball efect yang dapat menyebabkan volume spike (high volume) dan lebih lanjut menjadi indikasi reversal (pembalikan arah).
Accumulation - atau akumulasi adalah istilah untuk market yang sedang didominasi oleh pembeli. Jika pada kondisi downtrend / trend turun harga tiba-tiba berhenti bergerak dan bergerak ranging dalam satu area tertentu, diikuti peningkatan volume secara moderate (increasing), maka itu berarti bahwa banyak orang yang membeli pada harga rendah (low price) , dan pada saat itu terjadi proses akumulasi.
Setelah semua orang yang berposisi sebagai penjual dan yang menjual barangnya sudah habis, maka jumlah pembeli akan lebih banyak daripada penjual maka ini meerupakan indikasi awal bahwa downtrend tersebut akan segera berakhir dan kemungkinan harga akan bergerak naik.
Ada 2 jenis karakteristik yang bisa diamati selama proses akumulasi:
- Volume meningkat dibandingkan dengan harga penutupan kemarin dan harga penutupan lebih tinggi dari harga penutupan kemarin. (Terjadi pola higher high, dan higher low)
- Setelah terjadi downtrend / trend turun, harga bergerak dalam range yang terbatas diikuti oleh volume yang meningkat moderate (increasing moderate).
Distribution - atau distribusi adalah istilah yangdigunakan untuk market yang sedang didominasi oleh penjual. Jika pada kondisi uptrend / trend naik harga tiba-tiba berhenti bergerak dan bergerak ranging dalam satu area tertentu, diikuti peningkatan volume secara moderate (increasing), maka itu berarti bahwa banyak orang yang membeli pada harga tinggi (high price) , dan pada saat itu terjadi proses distribusi.
Ada 2 jenis karakteristik yang bisa diamati selama proses distribusi:
1. Volume meningkat dan closing price lebih rendah dari closing price bar sebelumnya (Terjadi pola lower low dan higher low)
2. Setelah trend nnaik harga bergerak dalam range yang terbatas diikuti oleh oleh volume yang meningkat moderate (increasing moderate).
High Volume & Reversal
Seperti disebutkan sebelumnya volume dapat memberikan indikasi awal tentang trend reversal (Pembalikan arah trend). Dalam jangka panjang kita bisa mengidetifikasikan trend dan ride trend. Reversal atau perubahan arah harga biasanya diawali oleh perubahan terhadap fundamental suatu harga. Mengidentifikasi perubahan ini adalah tantangan terbesar dalam trading. Jika kita sebagai investor atau trader dapat menangkap angin perubahan ini, maka kita berpeluang untuk bisa meraih profit.
Mengidentifikasikan reversal trend salah satunya bisa dengan menggunakan volume yang spike, pada literatur lain sering disebut dengan blow off volume. spike volume atau blow off volume biasanya terjadi pada single trading period. Reversal biasanya terjadi ketika terjadi peningkatan volume selama bebera hari diatas volume rata-rata harian.
menunjukkan trend reversal diikuti oleh "high volume"
Perdana Wahyu Santosa at 11:50pm March 16
Top reversal dan bottom reversal mempunyai pola pembentukan vol yg berbeda. Disamping itu frekuensi transaksi untuk vol yg sama dapat juga mempengaruhi pola reversal. Gunakan variabel dummy utk mengatasinya. Disarankan gunakan proksi Vol/Frek juga agar terhindar dari price manipulatioan dari simpatisan strategic traders. Cek juga normalitas order flow untuk indentifikasi tingkat keterlibatan strategic traders…trading activity oneng hanya menciptakan “bouncing” disekitar bid-ask spread saja yang menginduksi non synchronous trading dan menciptakan volatilitas semu…nice note
https://fxind.cabinet.fxopen.com/