Kepala BKPM, Gita Wirjawan, mengatakan saat ini investor asal Korea siap memindahkan industri mereka ke Indonesia.
"Saat ini telah banyak keinginan Korea untuk investasi dan kita membicarakan apakah mereka bisa merelokasi pabriknya dari China, Kamboja, dan Vietnam ke Indonesia," ujarnya seusai pertemuan dengan investor asal Korea di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan pada 2007. Pembiacaraan tidak hanya mengenai kemungkinan masuknya investor besar, namun juga investor kecil dari UKM terutama untuk sektor perdagangan dan investasi modal seperti tekstil, sepatu, baja, besi, serta manufaktur lainnya.
Ia juga mengatakan pemerintah juga telah menyiapkan iklim usaha yang bersahabat agar investor dapat segera menanamkan investasinya di Indonesia.
"Nanti dapat dilakukan penyederhanaan dalam proses penanaman modal seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta penyikapan fiskal lainnya dan kita harus cermat mencermatinya," ujar Gita.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Darwin Saleh, menambahkan ada kemungkinan Korea juga akan melakukan kerjasama dalam bidang energi.
"Nanti akan dilakukan dalam forum bilateral, biasanya ada target yang akan dicapai," ujarnya.
Saat ini telah disiapkan joint venture antara industri baja asal Korea yaitu Posco dengan PT Krakatau Steel untuk ditindaklanjuti pada awal April mendatang.
Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pada forum energi bilateral kedua negara 25-26 Maret mendatang di Seoul, Korea Selatan.