Minggu, 28 Februari 2010
Tanda-tanda akan menjadi kaya
UangTulisan ini bersumber dari catatan kecil yang saya buat sejak lama kalau ketemu dengan orang-orang kaya yang memulai usaha dari nol. Pertanyaan yang saya ajukan biasanya seperti: “Pak dulu sebelum sukses ada nggak pertanda apa gitu, misalnya mimpi, ada tanda khusus di rumah, mendapat sesuatu dari orang aneh yang tak dikenal?”
Tulisan ini juga merupakan bacaan ringan yang menghibur dan jangan terlalu dimasukkan ke hati karena kebenarannya mungkin berbeda untuk setiap orang. Tetapi salah satu dari tanda-tanda ini juga pernah saya alami. Seperti saya jelaskan dalam satu artikel bahwa saya memulai usaha juga dari nol. Dari seorang tukang sablon, guru kursus akuntansi, karyawan akuntan, karyawan swasta. Jarak tanda-tanda tersebut menjadi kenyataan rata-rata 3 bulan sampai 2 tahun. Jadi cukup cepat. Saya sendiri dalam satu tahun. Namun sebelumnya saya juga diberi tahu oleh salah satu dari mereka (sebelum saya punya usaha sendiri), bahwa kalau kita mendapat tanda-tanda tersebut janganlah pernah dibicarakan kepada orang lain karena bisa-bisa tidak menjadi kenyataan. Nah kalau yang ini saya sendiri akhirnya nurut saja karena saat itu ingin kaya.
Batasan kaya atau orang yang disebut kaya saat itu untuk saya masih rancu pasalnya saat itu masih ngekos dan punya motor juga dapet kredit. Tapi beruntung karena cukup luwes dalam pergaulan sangat banyak bertemu dengan orang-orang kaya. Terkadang jadi sopir orang kaya. Kesempatan tersebut yang dimanfaatkan mulai dari obrolan ringan sampai ke tahap bertanya seperti pertanyaan tersebut. Batasan kaya pada saat itu adalah orang sudah punya rumah sendiri misal BTN tipe 45 punya mobil juga, kerja dengan gaji tinggi. Ada juga yang sudah milyuner dengan usaha bank, hotel, galeri seni yang sukses, dll.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda orang akan menjadi kaya:
Rumah tinggal ditempati lebah madu
Setidaknya ada 9 orang yang mempunyai pengalaman ini. Lebah madu yang dimaksud adalah lebah yang tidak dengan sengaja dipelihara di rumah. Tapi datang sendiri dan membuat sarang sendiri di dalam rumah, di pekarangan rumah tetapi menempati tempat yang biasanya bersih. Dari pengalaman yang diceritakan ada yang menempati atap luar di plafon yang bersebelahan dengan dapur, ada yang menempati ruang suci, ada yang menempati pintu gerbang rumah, kalau di Bali biasanya ada pintu gerbang yang memakai atap dan di bawah atap tersebut tawon bersarang, plafon atap rumah induk, ruangan dapur, di atas plafon kamar tidur.
Perlakuan kalau lebah bersarang di rumah yaitu tidak berusaha mengusir, tidak merusak rumahnya atau mencari madunya seenaknya. Kalau di Bali, khususnya bagi yang tahu biasanya ada upacara tertentu.
Ada satu contoh kejadian yaitu seseorang yang sangat kaya kemudian menjadi surut pelan-pelan sampai kepada kebangkrutan total. Ia menceritakan kepada teman bahwa orang tersebut mempunyai satu ruangan tempat penyimpanan benda-benda magis, dalam ruangan tersebut ia mempunyai satu lemari lama dan dalam lemari tersebut ditempati oleh lebah madu yang sudah mempunyai rumah madu memenuhi satu lemari. Sebenarnya lebah tersebut tidak mengganggu dan juga ruangan tersebut jarang dikunjungi sehingga keberadaanya selama ini hampir tidak terperhatikan. Namun satu waktu karena mau membersihkan ruangan maka termasuk lemari tersebut dibersihkan dan ibaratnya, lebah tersebut dipanen total hingga merusak rumah lebah. Lebah kabur dan tak lagi menempati lemari tersebut untuk selama-lamanya. Maka mulailah kemerosotan terjadi. Sampai kepada suatu waktu, susah sudah menjadi-jadi, dan sudah menjadi tradisi di Bali kalau merasa janggal maka acara ritual mengunjungi orang pintar ditempuh. Alhasil, salah satu leluhur orang tersebut katanya berkata bahwa, ‘hanya itu yang kakek punya tapi cucu telah merusaknya’.
Setidaknya kejadian buruk tentang dirusaknya rumah lebah dialami oleh 2 orang di Bali salah satunya adalah orang yang sangat saya kenal. Karena renovasi rumah lebah tersebut terkena bagian renovasi. Walau tidak sampai kehilngan total tetapi ia tidak lagi bisa merasakan sebagai pengusaha sukses setidaknya sesukses dulu.
Pengalaman lebah ini bukan hanya terjadi di Bali tetapi beberapa daerah di Jawa karena pergaulan saya di Jawa dan Bali. Mereka adalah orang yang kaya bahkan ada yang super kaya.
https://fxind.cabinet.fxopen.com/
Jumat, 26 Februari 2010
Mesin Kiamat Segera Dihidupkan Lagi
(Istimewa)
Pengoperasian Large Hadron Collider (LHC) yang juga disebut mesin kiamat dipercepat. Mesin itu telah diujicoba pertama kalinya sejak kegagalan profil tinggi tahun lalu.
Akselerator partikel berukuran besar itu, berhasil menggerakan proton dan meyelaraskan ion dalam cincin sepanjang 17 mil pada pekan lalu, dan segalanya tampak bekerja dengan benar.
Insinyur dan ilmuwan telah berhati-hati mengambil langkah baru, sejak bencana terjadi ketika dua magnet superkonduksi LHC yang besar mengalami korslet, beberapa hari setelah dinyalakan.
Masalah tersebut merusak dua magnet dari tambatannya dan menyebabkan kehilangan lebih dari satu ton helium cair yang berfungsi sebagai pendingin.
Kerusakan itu membuat akselerator terbesar yang pernah dibuat itu tidak dapat digunakan selama lebih dari setahun.
Setelah berbulan-bulan, sistem itu telah diperbaiki dan magnet didinginkan dalam suhu minus 456 derajat Fahrenheit atau lebih dingin dari ruang angkasa.
LHC dengan hati-hati diuji sebelum dijalankan untuk mencegah kegagalan serupa.
Sinar proton dan ion ditembakkan searah jarum jam melalui bagian rumah dari cincin detektor "A Large Ion Collider Experiment" (ALICE) sebelum proton ditembakkan berlawanan arah jarum jam melalui detektor LHCb.
Kalibrasi yang teramat kecil diperlukan untuk membuat agar bekerja dengan benar.
Gianluigi Arduini, wakil kepala hardware LHC mengatakan pekerjaan itu menyangkut sinkronisasi.
"Magnet yang cepat harus disetarakan untuk mempercepat sinar dan mentransfer berkas,” katanya.
Keseluruhan proses ini terjadi dalam beberapa ratus picoseconds. Satu picosecond merupakan sepersejuta dari sepersejuta detik.
Sinar uji coba akan ditembakkan dalam persentase kecil terlebih dulu, sekitar 450 juta elektron volt (eV). Akselerator pada akhirnya diharapkan akan mencapai tujuh miliar elekron volt, dengan partikel yang melaju di sekitar cincin hingga mencapai 99.9999991 persen kecepatan cahaya.
Para ilmuwan akan mempelajari dampak dari dua berkas persimpangan dan menguji satu sama lain. Mereka berharap hasilnya dapat mengungkapkan pengetahuan sifat materi dan kondisi beberapa detik setelah Big Bang.
Secara khusus, diharapkan akan mengungkap teori partikel Higgs Boson, yang dipercaya memberikan massa partikel.
Selasa, 23 Februari 2010
reiki
Bagi praktisi reiki yang berkeinginan membangkitkan kundalininya ada salah satu cara yang harus ditempuh yaitu melakukan meditasi. Meditasi dipilih karena merupakan latihan untuk meningkatkan spiritual. Sehat dengan reiki dalam postingan lama pernah menulis manfaat meditasi di antaranya membuat pikiran tenang, mengurangi stress, membuat tubuh lebih sehat dan banyak manfaat positip lain.
Di antara manfaat positip lain dari meditasi dalam hubungannya dengan kundalini adalah lebih banyak gulungan kundalini membuka, tenaga kundalini naik merambat jalur sushumna, tenaga kundalini lebih aktip di seluruh tubuh serta tenaga Ilahi yang turun ke dalam tubuh selama meditasi berlangsung akan mempercepat pembersihan tubuh.
Ada rasa yang tidak nyaman saat tenaga kundalini bangkit. Pengalaman sehat bersama reiki di tahun 2004 lalu merasakan bagaimana tidak nyamannya tubuh menerima kebangkitan kundalini. Di pakai berjalan, duduk, bersosialisasi dengan kerabat atau teman sekantor baik di tempat keramaian atau saat menyendiri suhu tubuh cenderung naik utamanya di sekitar punggung. Memang panas ini dibutuhkan dalam proses pembersihan di mana energi negatif dan kotoran-kotoran lain dibakar oleh tenaga kundalini. Kejadian ini di tahun ke-2 belajar reiki dan saat ini sudah tidak ada rasa panas berlebihan bahkan panas sudah hilang. Panas baru akan muncul secara otomatis tatkala melakukan penyaluran reiki.
Boleh dikatakan bahwa seseorang yang sedang dalam tahap pembersihan kundalini biasanya akan merasakan panas yang amat tinggi di sekujur tubuhnya. Rasanya seperti terbakar dan panas ini bisa dirasakan oleh pasangan hidup kita atau anak-anak bahkan teman sekerja. Ketika tangan mereka menyentuh tubuh sehat karena reiki, mereka berkomentar bahwa tubuh kita panas seperti demam. Padahal kita yang merasakan panas ini bukan panas karena demam melainkan panas di bagian tulang punggung yang merambat sekitar pundak hingga ke pinggang atas.
Suhu panas yang berlebihan dalam tubuh juga tidak baik bagi kesehatan. Demikian pula suhu dingin yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan. Mengapa bisa terjadi demikian? Sebab dalam tubuh energi manusia selalu dialiri 3 jalur energi. Satu jalur energi besar mengalir sepanjang tulang belakang disebut jalur sushumna. Sedangkan 2 jalur energi lainnya adalah jalur energi Ida yaitu jalur dingin dan jalur energi Pinggala yaitu jalur panas. Timbulnya rasa panas atau dingin yang berlebihan karena tidak seimbangnya besarnya bukaan jalur energi baik Ida dan Pingala.
Bila rasa panas berlebihan berarti jalur pinggala membuka lebih lebar sedangkan bila rasa dingin berlebihan jalur ida membuka lebih lebar. Agar keseimbangan antara hawa panas dan dingin terjaga maka perlu latihan menyeimbangkan jalur ida dan pinggala. Menurut Irmansyah Effendi dalam buku Kundalini menyebut latihan ini cukup dilakukan 3 kali saja pemompaan energi kundalini. Caranya dengan memusatkan perhatian pada pintu nadi Ida ujung kiri tulang ekor. Bayangkan bahwa ujung tulang ekor sebelah kiri amat santai. Naikkan tenaga kundalini dari pusat kundalini di perinum melalui jalur ida dengan mengontraksikan otot perinum.
Lakukan hal sama pada nadi Pinggala yaitu memusatkan perhatian pada ujung tulang ekor kanan untuk membuka nadi Pinggala. Kontraksikan otot perinum tempat kundalini berada lalu naikkan energi kundalini melalui jalur Pinggala ini. Dengan visualisasi atau niat menyeimbangkan jalur Ida dan Pinggala masing-masing sebanyak 3 kali pemompaan. Jadi seluruhnya menjadi 6 kali pemompaan. Ida dan Pinggala adalah dua nadi terbesar setelah saluran Sushumna. Kedua nadi ini sangat penting berfungsi sebagai penyeimbang suhu tubuh. Ida disebut jalur dingin atau bulan mengandung unsur dingin. Sedangkan Pinggala disebut jalur panas atau matahari mengandung unsur panas.
Bila sahabat bersama reiki sudah sedikit paham akan kundalini tentu tak ada salahnya mencoba membangkitkan kundalini milik sendiri dengan cara yang sederhana yaitu belajar meditasi. Namun bila Anda takut akan akibat dari kebangkitan kundalini yang tidak terkontrol sebaiknya urungkan saja niat ini daripada nanti mengalami kundalini syndrom.
Ada satu cara pasif dalam belajar membuka gulungan kundalini yaitu membaca buku spiritual. Dengan membaca buku spiritual setiap hari kundalini secara otomatis menjadi aktip. Ada baiknya Anda terhubung dengan internet dan menjadi anggota Perkumpulan Kundalini Dunia. Biasanya surat-surat elektronik senior kepada yunior dimuati cukup banyak energi kundalini yang mempunyai getaran halus dan tinggi.
Bila tenaga kundalini telah bangkit sangat disarankan melakukan meditasi minimal 2 kali sehari. Pagi hari selepas ibadah subuh setelah bangun tidur dan sebelum pergi tidur masing-masing 30 menit. Sangat disarankan meditasi dilakukan di ruangan pribadi dan tidak boleh ada suara berisik. Sangat baik bila tempat ibadah pribadi Anda dipakai untuk meditasi. Dengan doa yang khusuk selepas ibadah wajib Anda dapat menjelajah perjalanan spiritual pribadi melalui meditasi.
Sabtu, 20 Februari 2010
Trends are confirmed by volume
Dow believed that volume confirmed price trends. When prices move on low volume, there could be many different explanations why. An overly aggressive seller could be present for example. But when price movements are accompanied by high volume, Dow believed this represented the “true” market view. If many participants are active in a particular security, and the price moves significantly in one direction, Dow maintained that this was the direction in which the market anticipated continued movement. To him, it was a signal that a trend is developing.
From this tenet it follows that volume should increase when the price moves in the direction of the trend and decrease when the price moves in the opposite direction of the trend. For example, in an uptrend, volume should increase when the price rises and fall when the price falls. The reason for this is that the uptrend shows strength when volume increases because traders are more willing to buy an asset in the belief that the upward momentum will continue. Low volume during the corrective periods signals that most traders are not willing to close their positions because they believe the momentum of the primary trend will continue.
Conversely, if volume runs counter to the trend, it is a sign of weakness in the existing trend. For example, if the market is in an uptrend but volume is weak on the up move, it is a signal that buying is starting to dissipate. If buyers start to leave the market or turn into sellers, there is little chance that the market will continue its upward trend. The same is true for increased volume on down days, which is an indication that more and more participants are becoming sellers in the market.
According to Dow theory, once a trend has been confirmed by volume, the majority of money in the market should be moving with the trend and not against it.
Note:
Menurut Dow, pergerakan harga banyak dipengaruhi naik turunya Volume. Volume merupakan salah satu penyebab harga bergerak dalam trend
jika seandainya harga bergerak dalam bullish trend maka harus diikuti oleh peningkatan volume juga. Alasannya adalah, suatu kondisi bullish akan disebut strong bullish jika diikuti oleh peningkatan volume, peningkatan volume ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan di market bahwa akan terjadi penguatan lebih lanjut.Tapi jika seandainya dalam kondisi bullish malah terjadi penurunan volume yang cukup signifikan secara tidak langsung sudah menujukkan akan adanya reversal trend. (Orang-orang sudah siap take profit)
Bahasa sederhananya adalah jika seandainya ada kondisi harga breakout maka sebaiknya diikuti juga oleh kondisi volume yang break high juga
Traditional Chart Pattern 1 (Simple Trading Approach)
Ada Beberapa Chart Pattern yang sering muncul dalam grafik
Yang paling Sederhana adalah:
- Double Tops
- Double Bottoms
- Triple Tops
- Triple Bottoms
Level Take Profit dan Stop Loss digambarkan dalam bentuk dibawah ini
Tindakan Antisipatif jika terjadi False signal dari double tops ini (Sudah sell tapi menyentuh Stop Loss) adalah Cut and Double Switch
Contoh:
Sell di titik B 1 lot kena stop loss di titik A –> Switch to buy 2 lot
Level Take Profit dan Stop Loss digambarkan dalam bentuk dibawah ini
Pola lain yang mirip dengan kedua pola diatas
Aturan yang dipakai sama untuk aturan double bottoms dan double top
Untuk durasi waktu yang terjadi biasanya seperti dalam gambar dibawah ini:
There are three movements on the market
Penjelasan dari teory ini cukup sederhana yaitu bahwa market mempunyai tiga tipe trend yaitu:
1. Major Trend merupakan trend jangka panjang dari suatu market biasanya ditentukan dalam kurun waktu minimal 1 tahun.
2. Medium trend merupakan analisa trend untuk jangka menengah biasanya antara 2 minggu sampai 3 bulan
3. minor trend merupakan analisa short trend biasanya untuk kurun waktu daily.
Kesimpulan globalnya adalah Major trend terbentuk karena adanya gerakan2 dalam medium trend dan minor trend.
Dalam konsep wave analysis biasanya disebutkan bahwa wave yang besar terbentuk karena adanya wave2 yang kecil.
The stock market discounts all news
Stock prices quickly incorporate new information as soon as it becomes available. Once news is released, stock prices will change to reflect this new information. On this point, Dow Theory agrees with one of the premises of the efficient market hypothesis.
The idea that the market discounts everything is not new to technical traders, as this is a major premise of many of the tools used in this field of study. Accordingly, in technical analysis one need only look at price movements, and not at other factors such as the balance sheet
Like mainstream technical analysis, Dow theory is mainly focused on price. However, the two differ in that Dow theory is concerned with the movements of the broad markets, rather than specific securities.
For example, a follower of Dow theory will look at the price movement of the major market indexes. Once they have an idea of the prevailing trend in the market, they will make an investment decision. If the prevailing trend is upward, it follows that an investor would buy individual stocks trading at a fair valuation. This is where a broad understanding of the fundamental factors that affect a company can be helpful.
It’s important to note that while Dow theory itself is focused on price movements and index trends, implementation can also incorporate elements of fundamental analysis, including value- and fundamental-oriented strategies.
Note:
Menurut Dow harga yang terjadi saat ini sebenernya sudah merefleksikan kejadian di market saat ini juga. Yang paling penting menurut dow adalah bukan apa yang bisa menyebabkan harga bergerak saat ini tapi reaksi apa yang mungkin terjadi terhadap pergerakan harga saat iniSemua informasi tentang pergerakan harga sudah tercermin dalam harga/chart itu sendiri.
The primary trend has three phases
Dow Theory asserts that major market trends are composed of three phases: an accumulation phase, a public participation phase, and a distribution phase. The accumulation phase (phase 1) is a period when investors “in the know” are actively buying (selling) stock against the general opinion of the market. During this phase, the stock price does not change much because these investors are in the minority absorbing (releasing) stock that the market at large is supplying (demanding). Eventually, the market catches on to these astute investors and a rapid price change occurs (phase 2). This occurs when trend followers and other technically oriented investors participate. This phase continues until rampant speculation occurs. At this point, the astute investors begin to distribute their holdings to the market (phase 3).
Ada 3 fase pergerakan dalam harga yaitu:
1. Akumulasi harga
2. Partisipasi (bullish/bearish)
3. Distribusi harga (bisa berupa contuniation trend atau reversal trend)
Penerusan bullish trend biasa disebut Excess Phase, penerusan bearish trend biasa disebut panic phases
The Art of Volume Analysis
Introduction
Volume merupakan kajian terpenting setelah harga. Volume dalam teknikal analisis mencerminkan “kebenaran” suatu trend. Apakah trend yang sedang terjadi sehat atau tidak, volume merupakan salah satu indikator penentunya.
Jika market bergerak, baik itu bullish maupun bearish, maka kekuatan pergerakan trend tersebut sangat bergantung pada volume yang ada pada suatu periode tertentu. Dengan memonitor dan memperhatikan pergerakan volume kita dapat menangkap peluang ketika ketika harga sedang bergerak dengan cepat.
Pergerakan yang sangat penting tersebut biasanya terjadi dalam bentuk “spike” atau terjadi dalam waktu yang singkat, dan biasanya diikutin peningkatan volume dibanding ketika market sedang bergerak dalam kondisi normal.
volume dapat membantu kita untuk mepersiapkan diri sebelum terjadi breakout harga dengan melakukan identifikasi range katika harga sedang bergerak dalam kondisi flat atau sideways.
Dalam gambar diatas ketika harga dalam range volume cenderung kecil, dan ketika harga breakout dari range maka terjadi “high” volume.
Importance
Volume adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika banyak terjadi transaksi dalam satu periode perdagangan, karena hal tersebut dapat menunjukkan seberapa banyak pembeli dan penjual yang sedang bertransaksi dalam satu harga tertentu. Dalam konsep trend semakin banyak partisipan dalam market dalam suatu rentang trend tertentu maka trend tersebut dapat dikatakan trend yang sehat, kesepakatan antara pembeli dan penjual ketika terjadi trend atau pergerakan harga mutlak diperlukan.
Tanpa adanya partisipan yang cukup ketiha harga sedang bergerak maka bisa diartikan bahwa banyak orang yang berminat terhadap harga yang sedang bergerak. Semakin banyak peminat/partisipan maka hal itu menjukkan bahwa kenaikan atau penurunan harga yang terjadi didukung oleh sebagian besar partisipan. Jika volume yang terjadi adalah kecil maka hal tersebut menjukkan bahwa peminat/partisipan pada harga itu sangat sedikit, atau dapat dikatakan harga tersebut tidak disetujui oleh sebagian besar pelaku market.
Fact About Volume
- Volume harus diigunakan sebagai bukti nyata dari sebuah trend bukan sebagai bukti utama.
- Volume dapat digunakanuntuk mengkonfirmasi perubahan harga. Ketika sebuah trend terjadi dan tidak ada volume dalam pergerakan tersebut maka itu dapat diartikan trend yang terjadi sangat lemah atau tidak ada komitmen dalam trend tersebut (Jumlah partisipan sedikit).
- Jika terdapat volume yang kuat ketika sebuah trend terjadi, hal tersebut berarti bahwa perubahan harga yang terjadi disepakati oleh sebagian besar pelaku market. Pergerakan harga yang diikuti dengan pergerakan volume dapat mengindikasikan pergerakan harga sesudahnya.
Who is in control?
Bullish market adalah kondisi dimana banyak orang yang membeli daripada menjual dalam hal ini pembeli lebih dominan. Jika sebagian besar pembeli merubah posisi menjadi penjual otomatis harga akan jatuh, ketika harga jatuh sebagian besar orang yang memiliki posisi Long/beli di dalam market akan merubah posisinya menjadi penjual untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi, Hal ini sering disebut dengan snowball efect yang dapat menyebabkan volume spike (high volume) dan lebih lanjut menjadi indikasi reversal (pembalikan arah).
Accumulation - atau akumulasi adalah istilah untuk market yang sedang didominasi oleh pembeli. Jika pada kondisi downtrend / trend turun harga tiba-tiba berhenti bergerak dan bergerak ranging dalam satu area tertentu, diikuti peningkatan volume secara moderate (increasing), maka itu berarti bahwa banyak orang yang membeli pada harga rendah (low price) , dan pada saat itu terjadi proses akumulasi.
Setelah semua orang yang berposisi sebagai penjual dan yang menjual barangnya sudah habis, maka jumlah pembeli akan lebih banyak daripada penjual maka ini meerupakan indikasi awal bahwa downtrend tersebut akan segera berakhir dan kemungkinan harga akan bergerak naik.
Ada 2 jenis karakteristik yang bisa diamati selama proses akumulasi:
- Volume meningkat dibandingkan dengan harga penutupan kemarin dan harga penutupan lebih tinggi dari harga penutupan kemarin. (Terjadi pola higher high, dan higher low)
- Setelah terjadi downtrend / trend turun, harga bergerak dalam range yang terbatas diikuti oleh volume yang meningkat moderate (increasing moderate).
Distribution - atau distribusi adalah istilah yangdigunakan untuk market yang sedang didominasi oleh penjual. Jika pada kondisi uptrend / trend naik harga tiba-tiba berhenti bergerak dan bergerak ranging dalam satu area tertentu, diikuti peningkatan volume secara moderate (increasing), maka itu berarti bahwa banyak orang yang membeli pada harga tinggi (high price) , dan pada saat itu terjadi proses distribusi.
Ada 2 jenis karakteristik yang bisa diamati selama proses distribusi:
1. Volume meningkat dan closing price lebih rendah dari closing price bar sebelumnya (Terjadi pola lower low dan higher low)
2. Setelah trend nnaik harga bergerak dalam range yang terbatas diikuti oleh oleh volume yang meningkat moderate (increasing moderate).
High Volume & Reversal
Seperti disebutkan sebelumnya volume dapat memberikan indikasi awal tentang trend reversal (Pembalikan arah trend). Dalam jangka panjang kita bisa mengidetifikasikan trend dan ride trend. Reversal atau perubahan arah harga biasanya diawali oleh perubahan terhadap fundamental suatu harga. Mengidentifikasi perubahan ini adalah tantangan terbesar dalam trading. Jika kita sebagai investor atau trader dapat menangkap angin perubahan ini, maka kita berpeluang untuk bisa meraih profit.
Mengidentifikasikan reversal trend salah satunya bisa dengan menggunakan volume yang spike, pada literatur lain sering disebut dengan blow off volume. spike volume atau blow off volume biasanya terjadi pada single trading period. Reversal biasanya terjadi ketika terjadi peningkatan volume selama bebera hari diatas volume rata-rata harian.
Perdana Wahyu Santosa at 11:50pm March 16
Top reversal dan bottom reversal mempunyai pola pembentukan vol yg berbeda. Disamping itu frekuensi transaksi untuk vol yg sama dapat juga mempengaruhi pola reversal. Gunakan variabel dummy utk mengatasinya. Disarankan gunakan proksi Vol/Frek juga agar terhindar dari price manipulatioan dari simpatisan strategic traders. Cek juga normalitas order flow untuk indentifikasi tingkat keterlibatan strategic traders…trading activity oneng hanya menciptakan “bouncing” disekitar bid-ask spread saja yang menginduksi non synchronous trading dan menciptakan volatilitas semu…nice note
https://fxind.cabinet.fxopen.com/
The Art of Volume Analysis (Trends on Decreasing Volume)
Trends on Decreasing Volume
- Ketika harga bergerak naik dan volume mengalami penurunan, hal tersebut berarti bahwa trend akan sulit berlanjut, kenaikan harga yang terjadi akan cenderung terbatas. Hal ini merupakan signal-signal awal bahwa kenaikan harga akan berakhir.
- Ketika pada trend harga turun dan volume cenderung menurun, kemungkinan penurunan harga akan terbatas dan trend akan cenderung reversal menjadi naik.
- A. Pada Fase ini merupakan contoh unhealthy trend, karena penurunan harga yang terjadi tidak didukung oleh increasing volume. Pada awal trend terlihat volume cukup tinggi hal ini menandakan banyak seller yang berpatisipasi di harga tersebut, tapi pada penurunan lebih lanjut volume cenderung menurun (decline), hal ini berarti bahwa pada penurunan selanjutnya tidak didukung oleh sebagaian besar pelaku market. Pada kondisi seperti ini biasanya downtrend yang terjadi tidak berlangsung lama.
- B. Pade fase ini terlihat pertempuran antara bear dan bulli, dan berakhir tanpa memberi kejelasan arah.
- C. Pada Fase ini mulai terlihat increasing volume yang diikuti oleh naiknya harga. Harga siap-siap bergerak dalam uptrend.
- D. Pada Fase ini harga bergerak naik tapi volume cenderung menurun (decline) kemungkinan harga akan mengalami konsolidasi.
- E. Pada fase ini harga kembali bergerak naik diikuti oleh increasing volume. tapi kemudian harga kembali bergerak turun dan mencoba menembus support level.
The Art of Volume Analysis (Identification Healthy Trends)
Mengidentifikasikan volume yang ideal dalam suatu trend
1. Ideal Health Price Uptrend
Dalam kondisi Up trend/ bullish kondisi volume akan meningkat (Increase) diikuti dengan naiknya harga. Hal ini menandakan bahwa ada penambahan jumlah participant yang masuk ke market sekaligus menunjukkan adanya peningkatan minat beli di market. Kondisi ini mencerminkan adanya ekses demand
Jika dalam proses kenaikan terjadi koreksi maka volumenya juga akan ikut menurun (decline). Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses koreksi ini, sebagian besar pelaku market tidak setuju dengan proses koreksi ini,bisa juga diartikan bahwa proses ini hanya digunakan sebagai sarana taking profit. Jika dalam kenaikan selanjutnya diikuti oleh volume yang increase kembali maka kembali terjadi peningkatan minat beli di market seiring dengan proses kenaikan harga tersebut.
Berikut contoh Price and volume digabung dengan Peak and Trough analysis
HH = Higher High
HL = Higher Low
2. Ideal Health Price Downtrend
Dalam kondisi down trend/ bearish kondisi volume akan meningkat (Increase) diikuti dengan turunnya harga. Hal ini menandakan bahwa ada penambahan jumlah participant yang masuk ke market sekaligus menunjukkan adanya peningkatan minat jual di market. Kondisi ini mencerminkan adanya ekses supply.
Jika dalam proses penurunan terjadi rebound maka volumenya juga akan ikut menurun (decline). Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses rebound ini, sebagian besar pelaku market tidak setuju dengan proses rebound ini. Jika dalam penurunan selanjutnya diikuti oleh volume yang increase kembali maka kembali terjadi peningkatan minat jual di market seiring dengan proses penurunan harga tersebut.
Berikut contoh Price and volume digabung dengan Peak and Trough analysis
LL = Lower low
LH = lower high
The Art of Volume Analysis (Healthy Trend)
Technical traders, selalu menunggu trend untuk melakukan trading.
Swing Trader selalu menggunakan volume untuk mencari dan mengidentifikasikan suatu trend yang sehat yang bisa mereka manfaatkan peluangnya untuk jangka waktu minimal 1 bulan atau lebih.
Berikut beberapa cara untuk mengidetifikasikan harga dan volume bersamaan untuk menentukan suatu trend berjalan dengan sehat atau tidak:
- Sebuahtrend keatas (upward trend) biasanya diikuti dengan peningkatan volume (increasing volume) Jika terjadi koreksi dari penurunannya biasanya volume juga ikut menurun. Penambahan volume ketika terjadi kenaikan harga menunjukkan adanya penambahan partisipan yang setuju dengan kenaikan harga. Dan ketika terjadi koreksi volume menurun menunjukkan bahwa, koreksi atau penurunan harga tersebut tidak didukung oleh sebagain besar partisipan.
- Pada kondisi trend menurun (downward trend) biasanya diikuti oleh volume yang meningkat juga, dan jika terjadi rebound (kenaikan sementara) biasanya volume akan menurun. Peningkatan volume menunjukkan bahwa penurunan harga disepakati dan diikuti oleh sebagaian besar pertisipan, sedang ketika terjadi rebound volume menurun menunjukkan bawha rebound atau peluang kenaikan harga tidak didukung oleh sebagian besar partisipan, karena sebagian besar pertisipan masih melihat bahwa harga akan jatuh lebih dalam lagi.
Dari gambar diatas terdapat tiga Healthy Trendsi yang dapat dianalisa. Dua diantaranya adalah uptrend dan satu downtrend. Jika kita lihat di gambar pada awal bulan February harga meningkat diikuti oleh volume yang meningkat juga.
Pada awal maret terjadi penurunan harga diikuti oleh peningkatan volume. Setelah terjadi reversal (pembalikan arah) kembali terjadi kenaikan harga diikuti oleh peningkatan volume.
- A. Pada tanggal 17 Februari, pada kondisi sideways terjadi high volume, diikuti oleh kenaikan harga pada hari berikutnya sekaligus terjadi peningkatan volume. Kondisi ini menujukkan adanya “healthy trend“
- B. Long Blue Candle yang terjadi pada tanggal 20 Februari menunjukkan adanya kenaikan harga yang cukup kuat diikuti oleh volume yang lebih tinggi lagi dari hari-hari sebelumnya. Hari berikutnya diikuti oleh red candle diikuti oleh volume yang menurun. Dalam kondisi uptrend dan terjadi koreksi harga, kondisi ini adalah kondisi yang sehat. Secara psikologis keadaan ini menunjukkan adanya profit taking. jika pada kenaikan selanjutnya kembali terjadi peningkatan volume menandakan adanya penambahan partisipan dalam market
- C. Pada bagian ini kita dapat kembali melihat harga kembali mengalami kenaikan, diikuti kenaikan volume. Dibanding posisi volume di posisi B, memang volume di posisi C ini lebih rendah, hal ini menandakan bahwa partisipan yang masuk ke market mulai berkurang.
- D. Harga mencoba untuk naik lagi diikuti oleh peningkatan volume dibanding hari sebelumnya. Pada perdagangan 3 maret terbentuk pola doji pada candle stick. Kondisi ini menunjukkan adanya peperangan antarapembeli dan penjual (bull and bear). Pada kondisi seperti ini merupakan peringatan bahwa uptrend akan segera berakhir.
- E. Pada 2 hari perdagangan di kotak E, terjadi peningkatan harga tapi volume justru mengalami penurunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bawha trend sudah mulai melemah dan siap-siap akan terjadi pembalikan arah (reversal).
Downtrend 1
- F. Pada puncak uptrend , volume membentuk pola lower low , diikuti pembentukan red candle dimana hara penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan. Pada kondisi seperti ini, terlihat bahwa sepanjang jam perdagangan didominasi oleh penjual. Butuh konfirmasi pergerakan harga dan volume lebih lanjut untuk memastikan bahwa downtrend akan terjadi.
- G. Harga mulai bergerak turun dengan sangat cepat diikuti oleh volume yang meningkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa downtrend yang terjadi berjalan dengan sehat. volume mulai meningkat diatas rata-rata 10 hari.
- H. Candle yang terbentuk pada tanggal 18 Maret, merupakan long red candle/berish candle diikuti oleh volume yang sangat tinggi (high volume). Kondisi ini merupakan signal awal terjadinya selling climax. Secara psikologis pada perdagangan tanggal 18 tersebut terdapat penambahan partisipan (penjual) di market. Kondisi ini merupakan indikasi awal bahwa trend turun akan berakhir.
- I. Pada bagian I, harga masih berlanjut turun, tapi volume sudah tidak sebesar volume sebelumnya.
- J. Pada bagian J terlihat adanya blue candlei tapi dengan range yang sangat tipis dan volume yang lebih rendah lagi diikuti pada hari berikutnya harga kembali jatuh, volume pada hari berikutnya kembali menurun ketika harga gagal membentuk lower low.
- K. Pada hari berikutnya harga dan volume membentuk pola higher high
NB:
- Lower low pada volume artinya volume mengalami decline (lebih rendah dari hari/periode sebelumnya)
- Higher high pada volume artinya volume mengalami increasing (lebih tinggi dari hari/periode sebelumnya)
- L. Setelah terjadi ledakan volume yang cuku kuat pada bagian H, dan I , harga mulai bergerak bergerak naik.
- M. Selama 10 hari berikutnya, volume bergerak naik diikuti dengan harga yang bergerak naik, dan volume cenderung menurun ketika harga bergerak melambat. Ini merupakan ciri awal bahwa harga sedang bergerak dalam healthy Uptrend.
- N. High volume yang terjadi pada fase ini menandakan pertempuran antara bearish dan bullish. Pertempuran kali ini dmenangkan oleh sang banteng. Pada fase ini harga mengalami koreksi diikuti oleh turunnya volume, kemudian harga mulai bergerak naik dengan increasing volume secara moderat.
- O. Pada fase ini terdapat 3 hari red candle (bearish candle), harga bergerak turun diikuti dengan volume yang cenderung menurun dibanding fase sebelumnya, ini merupakan gerakan koreksi dalam uptrend. Pada akhir trend terlihat selama 2 hari terakhir terbentuk kembali doji diikuti denga high volume yang cenderung lebih tinggin dari hari2 sebelumnya. Pada saat tersebut sedang terjadi peperangan kembali antara bull dan bear
Note: volume dapat digunakan untuk mengidetntifikasikan trend baru, atau untuk memonitor trend yang sedang terjadi.
The Art of Candlesticks Charting (The Doji)
Candlestick merupakan salah satu metode charting dalam Teknikal analisis dengan menggunakan 4 komponen harga yaitu : Harga Open, Harga Close, Harga High, & Harga Low pada suatu periode waktu tertentu.
Bentuk dasar dari candlestick adalah sebagai berikut
- Bullish Candle = Suatu Candle disebut sebagai bullish candle ketika harga Close > dari harga open.
- Bearish Candle = Suatu Candle disebut sebagai bearish candle ketika harga Close <>
Real body dapat digunakan untuk membaca kondisi psikologis yang sedang terjadi dalam market.
Pada umumnya satu candlestik menggambarkan pergerakan harga dalam satu waktu tertentu (time frame). Jika kita buka chart daily berarti satu bentuk candle mewakili pergerakan harga dalam satu hari. Jika kita buka chart 1 menit berarti satu candle mewakili pergerakan harga dalam 1 menit.
Jenis-Jenis Candlesticks
- Long Day
Biasanya ketika terbentuk candle jenis ini diikuti oleh volume yang besar, candle denganb entuk seperti ini menunjukkan sedang terjadi strong buy/sell di market. Titik tentah/ harga tengah/mid point dari candle ini dapat digunakan sebagai support/resistance
- Doji
Doji merupakan indikasi bahwa dalam kondisi “lelah”, biasanya harga open=close atau hampir sama
- Spinning Top
Candle dengan bentuk ini memberikan implikasi bahwa trend yang terjadi sudah mulai melemah. Biasanya ditandai dengan real body yang kecil.
- High Wave
Memiliki bentuk hampir mirip dengan spinning top tapi biasanya memiliki long shadows. Candle dengan bentuk ini biasanya mengindikasikan bahwa market sedang dalam kondisi yang “bingung”
DOJI
Doji merupakan salah satu bentuk candle yang cukup populer. Karena Doji seringkali mengindentifikasikan reversal (pembalikan arah trend).
Doji memberi indikasi awal bahwa market sedang “lelah”. biasanya harga open sama dengan harga close atau berdekatan dengan harga close
Berikut contoh palikasi Doji pada grafik
The Art in Placing Stop Loss
Ada 3 Point Utama yang harus diperhatikan
1. Biarkan Chart/grafik yang menunjukkan kepada kita dimana kita harus menempatkan stop loss
- Stop loss yang optimal sebaiknya diletakkan di bawah support (dalam posisi long) atau di atas resistance (dalam posisi short). Cara penentuan support resistance bisa dilihat di: Menentukan Support & Resistance
- Penentuan support atau resistance bisa dilakukan setelah mengukur range pergerakan harga dan diambil level high yang ekstrem (Resistance) atau level low (Support) yang ekstrem pada grafik.
- Dalam kondisi market trending “Trend is your Friend” usakan trading hanya mengikuti bentuk trendnya. Jika dalam kondisi trend bullish maka diutamakan untuk hanya mengambil posisi long saja dan mengabaikan posisi short. Dalam kondisi trend bearish maka diutamakan hanya mengambil posisi short saja.
Berikut gambar penempatan Stop loss
Garis biru adalah ptensial support maupun resistance sedang garis merah adalah contoh penempatan stop loss yang ideal
2. Pastikan bahwa setiap entry posisi memiliki perbandingan reward yang lebih tinggi dibanding risk.
- Pada setiap trading pastikan bahwa reward yang akan kita terima bisa lebih besar daripada risk yang akan kita tanggung. Semakin besar peluang reward dan semakin kecil peluang resiko yang mungkin terjadi maka secara psikologis dan dilihat dari sudut risk management hal tersebut merupakan hal sangat membantu.
- Selalu tempatkan limit profit sebagai price obejective dimana kita akan keluar dari market dalam kondisi profit.
3. Perhatikan Time Frame yang akan digunakan (1 menit, 5 menit, Daily, weekly, etc)
- Tiap-tiap time frame memiliki profil risk/reward masing-masing dan ikut menentukan metode trading yang akan dipakai.
- Jika anda tipe trader long term dan investor maka ada baiknya anda setting stop loss sebesar 20-30% dari pergerakan harga
- Jika anda tipe trader swing maka ada baiknya anda setting stop loss 10-15% dari pergerakan harga
- Jika anda tipe trader intraday, short term atau scalper maka ada baiknya anda setting stop loss 3-5% dari pergerakan harga.
Penjelasan diatas hanya sebagai pengantar tentang pentingnya menempatkan stop loss, dasar-dasar dari penempatan stop loss. Pada perkembangan lebih lanjut ada banyak teknik penempatan stop loss diantaranya:
- Stop loss berdasarkan indicator
- Stop loss berdasarkan chart pattern
- Stop loss berdasarkan % drawdown
Jadi cara penempatan stop loss yang ideal adalah tergantung dengan metode entry exit yang kita pakai, disesuaikan dengan critical point yang ada di grafik.
Ada hal lain juga yang harus diperhatikan pada penempatan stop loss:
- Perhatikan konfirmasi lain dari teknikal indikator, chart patterns atau pola candle
- Jangan melakukan entry buy hanya karena harga sudah menyentuh support tapi perhatikan juga indikasi-indikasi lain yang mendukung adanya reversal signal ketika harga menyentuh support
- Take profit hendaknya ditempatkan sebelum harga menyentuh resistance (untuk posisi long). sehingga probabilitas take profit akan semakin besar.
Insya Allah metode-metode penempatan stop loss akan dibahas pada artikel selanjutnya
https://fxind.cabinet.fxopen.com/
Stock market averages must confirm each other
In Dow’s time, the US was a growing industrial power. The US had population centers but factories were scattered throughout the country. Factories had to ship their goods to market, usually by rail. Dow’s first stock averages were an index of industrial (manufacturing) companies and rail companies. To Dow, a bull market in industrials could not occur unless the railway average rallied as well, usually first. According to this logic, if manufacturers’ profits are rising, it follows that they are producing more. If they produce more, then they have to ship more goods to consumers. Hence, if an investor is looking for signs of health in manufacturers, he or she should look at the performance of the companies that ship the output of them to market, the railroads. The two averages should be moving in the same direction. When the performance of the averages diverge, it is a warning that change is in the air.
Dow dalam hal ini setuju dengan adanya inter market correlation. Menurut Dow Pergerakan indeks saham dari suatu sektor/kelompok harus diikuti juga dengan gerakan searah dari sektor/kelompok lainnya yang mendukung sektor/kelompok pertama tersebut. Dan harus ada keterkaitan yang kuat antara dua sektor tersebut
Dalam studi kasusnya Dow menggunakan 2 jenis index saham yaitu
Dow Jones Industrial Averages
dan Dow jones Tranportation Averages
Menurut Dow Jika terjadi kenaikan dibidang produksi maka otomatis akan terjadi kenaikan juga dari sisi transportasi (Transportasi dibutuhkan untuk distribusi barang)
Some Criticism of Dow Theory
Dow Theory yang merupakan basic dari technical analysis, sangat bagus digunakan ketika market sedang trending apalagi jika diikuti oleh penambahan posisi seperti contoh dibawah ini
Seperti halnya teknik-teknik trend following yang dikembangkan oleh para Turtle Trader. Metode ini membutuhkan dana yang relatif besar. Dari contoh di atas Jika kita ingin trading HSI Futures paling tidak untuk membutuhkan dana Rp.140.000.000,- untuk dapat melakukan averaging posisi seperti teknik diatas.
Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa:
- Teknik ini akan bekerja dengan baik ketika market berada dalam kondisi trending sehingga kita bisa melakukan beberapa kali penambahan posisi.
- Pada kondisi market yang sedang ranging / sideways off cours kita justru akan buy at high price dan sell at low price. Akibatnya peluang untuk cut loss akan semakin banyak ketika market sedang dalam kondisi sideways. Mungkin kita bisa sampai 5,6, bahkan 10 kali cut loss sebelum menemukan kondisi trending.
Kritikan keras terhadap Dow Theory yang tidak boleh kita abaikan adalah bahwa pada setiap pergerakan market yang trending, rata-rata jika menggunakan teknik ini kita telah ketinggalan hampir 20% dari pergerakan market. Memang pada beberapa kasus belakangan ini sudah dikembangkan metode optimasi agar bisa memperkecil ketertinggalan pergerakan itu. Salah satunya dilakukan dengan memperkecil time frame.
Pada pengembangan Dow theory selanjutnya mulai muncul adanya elliot wave theory yang membagi trend menjadi tiga bagian yaitu wave 1,3, dan 5
Elliot Wave mencoba mengeleminir kelemahan-kelemahan dari Dow Theory.
Beberapa waktu yang lalu mendapat kiriman e-book dari teman yang mengkritik tentang Elliot Wave Theory tapi belum sempat dibaca. Ntar kalau sudah baca dan bica menerapkan isinya baru disharing.
https://fxind.cabinet.fxopen.com/