Hanya sepertiga warga yang memerlukan obat HIV di seluruh dunia benar-benar mendapatkan pengobatan, kata laporan PBB.
Laporan itu disusun bersama oleh badan kesehatan PBB, WHO, Progam AIDS PBB, dan UNICEF.Dokumen tersebut memperingatkan negara-negara miskin harus ''meningkatkan secara substansial'' anggaran belanja mereka untuk mengatasi HIV/AIDS.
Laporan tersebut menyatakan ''pencapaian yang diraih dengan susah payah'' memang ada, tapi juga menekankan bahwa betapa banyak pekerjaan yang masih harus dirampungkan.
Sebanyak 5,25 juta warga di negara-negara sedang berkembang diperkirakan menerima obat antiretroviral yang sangat diperlukan untuk menghambat virus yang menyebabkan AIDS.
Menurut laporan bersama tersebut, hanya delapan negara, termasuk Kamboja, Romania dan Rwanda, memenuhi target pembukaan akses universal untuk memperoleh obat-obatan antiretroviral paling lambat 2010.
Sebanyak 14,5 juta orang masih memerlukan obat penghambat laju HIV.
Krisis mengancam
Laporan PBB itu juga menyatakan kelesuan ekonomi dunia mengancam kelanjutan banyak program terkait penanganan HIV/AIDS.ebagian negara seperti Rwanda - telah menunjukkan bahwa akses universal bisa dicapai
Dr Gottfried Hirnschall
Namun laporan itu juga menunjukkan banyak negara dengan penduduk yang terkena HIV masih belum menganggarkan jumlah cukup untuk menangani masalah itu, kata Direktur WHO urusan HIV/Aids, Dr Gottfried Hirnschall.
Hirnschall mengatakan: "Sebagian negara seperti Rwanda - telah menunjukkan bahwa akses universal bisa dicapai.''
"Zimbabwe telah meningkatkan akses sebesar 50% dalam setahun terakhir, meski sangat terpuruk, secara politik dan ekonomi,'' tambahnya.
"Dan Afrika Selatan telah mengejar luar biasa, meski termasuk terlambat memulai,'' katanya.
"Namun mengingat kisah-kisah keberhasilan tadi, kita perlu mempertahankan momentum - dan lebih pintar dalam mengajukan alasan."
Bantuan finansial memang sangat penting dan dalam tahun-tahun mendatang akan semakin jelas terlihat berapa banyak dana yang diberikan negara maju untuk Dana Global, yang dibentuk untuk memerangi Aids, TBC dan malaria, kata wartawan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar