Support (Batas bawah pergerakan harga) dan resistance (Batas atas pergerakan harga), merupakan critical point. Dimana kita bisa menentukan apakah harga akan melanjutkan trendnya atau justru berbalik arah/reversal.
Support dan resistance merupakan area kesepakatan antara pembeli dan penjual, dimana jika area tersebut disentuh pembeli dan penjual secara tidak langsung membuat kesepakatan apakah trend yang terjadi akan diteruskan atau sudah cukup, dan akan ada pembalikan arah.
Jika support ditembus artinya bahwa Seller lebih dominan, artinya banyak orang yang mengambil posisi sell pada harga support tersebut. Sebagian besar pelaku market sepakat bahwa harga sepantasnya adalah di bawah level support tersebut.
Jika harga menyentuh support kemudian memantul ke atas dan naik, artinya sebagian besar pelaku market tidak ingin harga jatuh dibawah support tersebut. Karena banyaknya buyer yang memiliki harga beli di harga support tersebut.
Jika resistance ditembus artinya bahwa buyer lebih dominan, artinya banyak orang yang mengambil posisi buy pada harga resistance tersebut. Sebagian besar pelaku market sepakat dan berani membeli di harga yang lebih mahal.
Jika harga menyentuh resistance kemudian memantul ke bawah dan turun artinya sebagian besar pelaku market tidak ingin harga naik lebih lanjut. Karena banyaknya buyer yang take profit di harga resistance tersebut.
Selayaknya dua sejoli yang berjanji untuk bertemu lagi disuatu tempat, maka seperti itu pula level support resistance, suatu saat ketika harga menyentuh level tersebut, antara pembeli dan penjual membuat kesepakatan baru
Berikut contohnya:
Grafik EUR/USD 1 Hour , Period 15-17 Feb 2009
Saya berikan Tanda garis horisontal warna merah pada Angka high/low yang ekstrim
1.2825
1.2725
1.2674
1.2601
Berikut gambaran pergerakan pada hari berikutnya
NB: Untuk menentukan apakah trend akan mengalami reversal atau berlanjut ketika menyentuh area support resistance bisa digabungkan dengan volume analysis ataupun penggunaan oscilator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar